Arti Kita

Jauh aku tak melihamu
Aku tak mendengar celotehmu, tawa ceriamu
Tapi aku masih ingat pesanmu sebelum kita dipisahkan jarak
Kita adalah sahabat sampai kapanpun

Aku kangen

Tapi kita harus tetap saling memberi semangat
Masih kau ingat saat tangis yang tertumpah karena kegelisahan hatiku?
Kau hapus dengan senyum dan ketentraman
Atau saat kita berbeda arah tujuan tapi terus mendekap persahabatan?
Mungkin suatu hari nanti waktu perlahan akan merubah diri kita
Kepribadian kita, tingkah kekanak-kanakan kita
Tapi aku percaya
Kita akan terus menggenggam persahabatan ini
Karena kau hidupku berarti
Karena kau perhatian tulus tanpa syarat
Karena kau sahabat sejatiku


(Untuk sahabat-sahabatku yang pergi merantau, aku kangen!!!)

»»  Lanjut...

Galat teratasi

              Ugh blogku kena galat nggak tahu harus gimana ya udah aku rencana mau buat yang baru padahal di Google udah aku temukan caranya tapi tetep nggak bisa, sebel! Tapi akhirnya keesokan harinya aku coba lagi saran mbah Google dan ternyata berhasil,yihaa!! Alhamdulillah, makasih juga Google akhirnya aku bisa juga corat coret lagi.

              Kemarin aku dapat teman baru dari Facebook awalnya aku nggak tahu dia darimana asalnya tiba-tiba chat dan bilang,
"Hi how are you?". Heum kirain hanya orang iseng tapi setelah aku lihat profilnya asalnya dari Arab. Key coba-coba aku mengasah kemampuan bahasa Inggrisku yang emang amburadul nggak kalap tapi dengan bermodal PEDE coba balas. Tak tik tuk pelan-pelan obrolan lumayan nyambung. Namanya Amer sekarang tinggal di Malaysia buat kuliah. Kemaren juga dapat teman baru dari salah satu komunitas pecinta manga dan anime dia tinggal di Italy. Seneng dapat pengalaman baru walau mungkin buat orang lain ini nggak seberapa. Hihi..

»»  Lanjut...

13 Oktober

Satu detik saja untukku melihatnya

Satu detik untukku merasakan semua

Entah hilang entah kembali

Tatapan itu tak akan pernah asing

Satu detik saja kau akan tahu apa yang aku rasakan selama ini

Mungkin bukan untuk kembali mungkin bukan untuk lagi menyayangi

Kau dan aku

Berharap tak begini

Berharap bukan resah ketika ingin menyapa

Berharap tak menjadi asing bila bersua

Waktu telah mengubur harapan dan mimpi tentang inginku, dan kau

Cukup satu kedamaian yang ingin tercipta

»»  Lanjut...

hobi

Kemarin iseng-iseng cari teman di facebook melalui perkumpulan penyuka anime & hal-hal yang berbau Jepang. Heum banyak banget, begitu kupikir. Satu, dua, tiga, oke q klik aja permintaan teman tanpa memperhatikan lebih detail ya karena memang begitu kan di FB kalau belum di konfirmasi. Ya udah beres aku tinggal tunggu konfirmasi dari mereka.

Dan teng trenteng teng teng.. Pesan masuk.
Haduh artinya apaan ini. Sedikit-sedikit aku ngerti tapi aku bingung gimana mau bales. Tuing tuing! Ide muncul. Google terjemahan. Hehe.. Ya udah aku pakai. Tik tik balesanku siap. Aku kirim,beres. Buka wall, kanji kanji kanji. Yang ada aku hanya bisa geleng-geleng kepala karena aku sama sekali gak ngerti kanji.Hihi.. Penasaran aku cari tau profil yang bersangkutan aku kira anak negeri mana ternyata masih satu rumpun dan satu bangsa.

Baru aku inget semasa SMP dulu waktu aku masih suka banget hal-hal yang berbau anime, manga sejenisnya. Waktu itu aku dengan cepat menghafal hiragana ataupun katakana. Atau sedikit-sedikit mempelajari beberapa kosa kata. Tapi entah kenapa sekarang semua ingatan itu sulit aku kenali lagi. Apa karena hobi dan lingkungan yang sudah banyak berubah pelan-pelan menggeser semuanya? Ya apapun itu ternyata berawal dari sebuah hobi banyak hal yang tidak kita sadari mampu menciptakan hal-hal yang tidak kita duga. Seperti tadi sedikit demi sedikit bisa memahami bahasa jepang dengan sendirinya.

»»  Lanjut...

Dalam diamku

Aku berjalan melewati liku dan belokan disana aku bertanya dalam bisikan.
Diam.
Menyusuri rona kehidupan ilalang air mata terkadang menjadi obat kerinduan.
Mulutku terbungkam mataku beradu.
Apakah ini jawab untuk setiap butir kerisauan yang berkecamuk?
Aku terdiam.
Tapak-tapak kaki kulukis di atas memori kedamaian.
Aku berpaling dari bayang yang selama ini mengusik mimpi-mimpi di alam damaiku.
Melihatnya untuk detik ini aku masih tak kuasa berteriak kokoh.
Hebat kan?
Dia dan mereka bilang hebat bagiku ini kebodohan atas nama perasaan.
Bukan untuk menyakiti di awal cerita berakhir dengan ending kerisauan.
Batinku bukan untuk terkoyak luka karena aku manusia biasa.
Sejenak sorot kesejukan itu begitu meneduhkan tapi tangan-tanganku bukan menggapainya.
Biarlah.
Biarkan malam menutup semua cerita dan peristiwa.
Hanya ada aku, binar bulan dan secercah bintang kesunyian.

»»  Lanjut...